Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Jadi
kemarin malam berhubung lagi free dan kebetulan juga TV dirumah lagi rusak, aku
memutuskan untuk nonton film ‘ GIE ‘ ya memang film ini sudah cukup lama 2005
guys,, 11 tahun lalu, haha so late,
Tujuan
utama aku nulis ini tidak mau mereview tentang film ini karena pasti juga
banyak banyak banget yang nonton film ini, tapi yang menarik diriku ada tulisan
ini,
Well,
seperti yang kita tahu 4 November 2016 kemarin berbagai ormas keagamaan
melakukan ‘aksi damai’ mereka menuntut agar polisi segera menuntut kasus (dugaan) pelecehan agama yang dilakukan
oleh bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih kita kenal dengan sebutan ahok,
kasus ini bermula saat ada video yang beredar di situs berbagi video, youtube. Dalam
video yang viral di media social tersebut ahok mengatakan “ jadi jangan percaya
sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan?
Dibohongi pakai ayat Al Maidah 51” Kalau kita cermati bersama, dari video asli
yang banyak beredar sebenarnya ahok tidak bermakhsud melakukan pelecehan agama,
coba perhatikan dua kalimat ini “ jangan percaya kepada orang “ dan “ dibohongi
pakai surat Al Maidah 51” nah dalam video yang viral tersebut diduga sang
pengunggah sengaja menghilangkan kata PAKAI sehingga kalimatnya menjadi “dibohongi
surat Al maidah 51”, padahal “dibohongi surat Al maidah 51” dan “dibohongi
pakai surat Al maidah 51” objeknya sudah sangat berbeda loh, lalu apakah
memilih pemimpin non muslim itu haram? Baik aku tidak bisa mengatakan itu
haram, maupun itu diperbolehkan. Tapi ini ada sebuah artikel menarik yang
membahas tentang “haramkah kita jika memilih pemimpin non muslim” check DISINI
Dari
aksi 411 kemarin satu sisi aku merasa senang karena ternyata umat islam itu
umat yang sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, mereka mati – matian
membela agamanya, tapi disisi lain aku sedih karena beberapa diantara mereka
terprovokasi oleh pihak – pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan
politik. keyakian dan politik suatu Negara adalah dua hal yang berbeda, tidak
baik jika dua hal tersebut dikait – kaitkan, apalagi jika seorang pendakwah
sudah masuk ke ranah politik, takutnya niat dakwahnya bukan lagi tulus
berdakwah melainkan menggunakan ayat Al Qur’an ( dengan alasan dakwah ) tapi
niatnya untuk menjatuhkan salah satu lawan politik .Untuk masalah memilih
pemimpin suatu wilayah maupun Negara yang perlu kita perhatikan adalah
bagaimana kinerjannya, peraturannya, program kerja yang dicanangkanya jangan
melihat apa agamanya, rasnya dan sukunya. Kita hidup di Negara multicultural
dimana berbagai suku, ras dan agama ada di Indonesia, jangan sampai karena
perbedaan yang terlalu dibesar – besarkan dan gampang kemakan provokasi justru
membuat Indonesia menjadi terpecah belah,
(jufrijunior)
Akhir
kata Wassalamu’alaikum Wr. Wb. salam! aku cinta Indonesia