Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Allah Maha Dahulu beserta Dalilnya

Dalam ilmu tauhid Maha Dahulu disebut Qidam . Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan. Dimakhsud adalah ada-Nya Allah itu tidak didahului oleh siapapun dan apapun juga. Jadi semenjak dahulu kala sebelum diciptakan dunia dan isinya ada, karena dialah yang menciptakannya ini berarti juga bahwa Allah itu tidak berpemulaan dan juga berkesudahan. Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli ) Adanya Allah berbeda dengan makhluk – makhluk seperti manusia. Manusia hidup di dunia ini mempunyai permulaan, dari tidak ada kemudian ada yaitu ketika dilahirkan dan kemudian meninggal dunia. Begitu juga dengan makhluk – makhluk yang lain seperti hewan dan tumbuhan, mereka ada setelah diciptakan Allah SWT. Alam semesta dan isinya ini ada setelah Allah menciptakan dari tiada menjadi ada. Allah sebagai pencipta atau yang disebut “khaliq” telah menciptakan ala mini dengan sempurna, hal ini telah memberi petunjuk ba

Allah Maha Berdiri Sendiri dan Dalilnya

Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri. Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Berbeda dengan manusia yang sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain. Jadi Allah berdiri karena ia memiliki sifatyang utama yaitu   Esa : 1.       Esa dalam Dzat-Nya : Allah itu   ada dengan sendirinya dan tidak ada yang menggandakan 2.       Esa dalam SifatNya: Allah dalam melakukan sifat – sifatNya seperti mencipta , memelihara dsb dilakukan sendiri, Dia tidak minta bantuan kepada siapapun Allah berkata maka jadilah apa yang dikehendakinya 3.       Esa dalam perbuatan-Nya : Allah dalam melakukan apa saja atas dasar kehendak sendiri tidak ada satupun yang memerintah diri-Nya  Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli ) Allah adalah pencipta alam semesta, pelindung serta memlihara Makhluk-Nya. Jika dia lemah dan masih bergantung sama orang lain pas

Allah Berbeda Dengan Makhluknya serta dalilnya

Berbeda dengan MakhlukNya Dalam Ilmu Tauhid disebut Mukhalafatu Lil Hawadits Sifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah SWT. Allah itu berbeda dengan makhluk ciptaanNya sangat mustahil. Jika Allah itu sama dengan ciptaanNya jika Allah itu sama maka manusia tidak perlu menyembah dengan sholat 5 kali sehari semalam. Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli ) Allah pasti berbeda dengan makhlukNya. Dia memiliki nama nama yang indah dan gelar “Maha” Maha Kuasa, Maha sempurna dsb. Sedang MakhlukNya memiliki sangat banyak keleMahan dan keterbatasan yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sungguh tidak pantas Makhluk yang banyak keleMahannya di sejajarkan dengan Allah. Apalagi disamakan tentulah itu sangat tidak mungkin. Jika Tuhan pencipta alam semesta ini sama dengan MakhlukNya pasti dia bukan Allah. Tapi dia adalah makhlukNya yang memiliki sifat   Rusak, hancur binasa, dsb. Padahal Allah yang sebenar – benarnya dan

Pengertian Adil dan dalilnya

menurut wikipedia indonesia Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit. Kedua, keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Ketiga, di bidang yang selain persoalan hukum, keadilan bermakna bahwa seseorang harus dapat membuat penilaian obyektif dan kritis k