Kata Isra’ berasal dari bahasa arab, artinya berjalan malam.
Menurut istilah , Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam
dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa atau disebut Baitul Maqdis
di Palestina.
Mi’raj dari bahasa arab berarti naik ke atas. Menurut
istilah Mi’raj berarti naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju ke
Al Arsy menghadap Allah SWT.
Allah berfirman dalam QS Al-Isra' : 1 yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. [QS Al-Isra' : 1]
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam[1] ke Masjidil Aqsa[2] yang telah Kami berkahi sekelilingnya[3]
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kekuasaan) kami.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-1-11.html#sthash.1UdLnxUP.dpuf
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam[1] ke Masjidil Aqsa[2] yang telah Kami berkahi sekelilingnya[3]
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kekuasaan) kami.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-1-11.html#sthash.1UdLnxUP.dpuf
2. kisah Isra’ mi’raj, tanggal dan tahun kejadian
Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat
dicintainya dan dihormati telah meninggalkan Dia, Allah mengutus Malaikat Jibril
untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. Peristiwa itu terjadi setelah
sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.
Setelah berjumpa deengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril
membaringkan Nabi Muhammad. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dikeluarkan
sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat-sifat baik kke dalam dada Nabi
Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki buraq, yaitu
kendaraan yang super cepat. Perjalanan mereka pertama yaitu menuju Masjidil
Aqsa Palestina. Selama perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:
- Kota yastrib, sekarang disebut Madinah al munawarah
- Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa ketika dikejar tentara fir’aun
- Thur shina, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab taurat
- Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa
- Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah
Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan
sholat sebanyak 2 rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa , Nabi Muhammad SAW
disuguhi dua buah gelas yang masing – masing berisi susu dan arak
Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas berisi susu,
kemudian Malaikat Jibril mengucapkan kepadanya selamat Karen beliau telah
memilih yang baik badi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidrotul
Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama Malaikat Jibril.
Dlam perjalanan menuju Sidrotul Muntaha, Nabi Muhammad SAW
dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
- Langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Adam
- Langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
- Langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Yusuf
- Langit keempat, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Idris
- Langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun
- Langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Musa
- Langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Ibrahim
Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad
SAW diajak ke Baitul Makmur, tempat Malaikat melakukan thawaf.
Kemudian Nabi Muhammad SAW naik menuju Sidrotul Muntaha
dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.
Kemudian Rasulullah berjumpa dengan Allah SWT dalam
pertemuan tersebut Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan
sholat sebanyak lima puluh waktu.
Ketika hendak turun Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa
dan Rasulullah menceritakan tentang perintah sholat yang diterimanya dari Allah,
mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT
kembali guna meminta keringanan jumlah sholat sebanyak lima puluh waktu,
berulang kali Nabi Muhammad SAW menghadap Allah untuk memohon keringanan,
akhirnya Allah memberikan keringanan perintah sholat kepada Nabi Muhammad SAW
menjadi 5 waktu untuk setiap harinya. Allah menjanjikan pahala yang sama bagi
umat Nabi Muhammad SAW seperti melaksanakan sholat 50 waktu.
Setelah peristiwa itu Nabi Muhammad SAW dikembalikan ke Makkah.
Pagi harinya Nabi Muhammad SAW berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum
Quraisy, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Abu Jahal dan mmeminta Abu Jahal
untuk mengumpulkan kaum Quraisy, kesempatan itu tidak disia- siakan untuk
meyakinkan kaum Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW, Abu Jahal menyeru
kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy berkumpul Nabi Muhammad SAW
menceritakan segala kejadian yang dialaminya dalam isra’ mi’raj. Ceramah Nabi
Muhammad SAW tersebut disambut dengan ejekan dan cemoohan, serta Abu Jahal
menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yang
penuh kebohongan. Kemudian mereka menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang
mereka dengar dari Nabi Muhammad SAW. Mereka bertanya kepada Abu Bakar: “apakah
Abu Bakar mempercayainya?” dengan tegas Abu Bakar menyatakan :“bahwa dia
meyakini apa yang telah diucapkan Nabi Muhammad SAW”. Kemudian Nabi Muhammad
SAW member gelar As Shiddiq kepada Abu Bakar sehingga menjadi Abu Bakar As
Shiddiq