A.
Jin asal kejadian dan sifatnya
Jin adalah salah satu dari sekian banyak
makhluk Ghaib. Jin berasal dari kata “Jinny” yang artinya tidak terlihat atau
yang tersembunyi. Jin makhluk cipaan Allah, sadar dan punya kewajiban mengabdi
dan menyembah Allah SWT. Ditegaskan dalam firman-Nya:
Qs adz dzariyat:56
Jin diciptakan Allah dari api, Malaikat
diciptakan dari Nur (cahaya). Jadi berbeda dengan Malaikat. Malaikat seluruhnya
taat dan beriman pada Allah, tidak pernah durhaka dan senantiasa melaksanakan
perintah Allah SWT. Jin adalah makhluk Allah yang Ghaib sebagian mereka ada
yang beriman dan taat kepada Allah yang disebut “Jin islam” dan ada juga Jin
yang tidak beriman dan taat kepada Allah SWT yang disebut “Jin kafir”
Jin islam yang senantiasa taat dan patuh melaksanakan
apa yang diperintahkan Allah SWT dan mengerjakan hal – hal baik, dan mencari
kawan dengan bangsa Jin yang baik maupun manusia. Demikian pula Jin ingkar yang
tidak taat dan patuh melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan
mengerjakan hal – hal baik, dan mencari kawan dengan bangsa Jin maupun manusia,
mereka membujuk, membisikkan agar mengikuti langkahnya menuju jalan yang
dilarang Allah SWT dan agama. Manusia yang lemah imannya akan mudah tergoda Jin
kafir. Nanti pada hari kiamat semua makhluk Jin akan dikumpulkan di padang
mahsyar, sama halnya seperti manusia, mereka akan diadili dan diteliti amal perbuatannya.
B.
Syaitan asal kejadian dan sifatnya
Syaitan berasal dari kata syatana artinya
“Ba’uda” maksudnya jauh dari kebenaran, kata syatana juga mempunyai arti
“khalafa” yang artinya menyalahi, makhsdnya menyalahi hal – hal benar.
Syathana juga mempunyai arti “dhakala”
artinya masuk, makhsudnya dia masuk ke dalam dada manusia atau ke jiwa manusia
untuk menggoda dan mempengaruhi manusia supaya berbuat hal yang terlarang Allah
SWT dan agama.
Syetan dapat digolongkan menjadi 2 jenis:
a.
Syetan yang berasal dari Jin
Syetan jenis ini termasuk makhluk Ghaib mereka tidak dapat dilihat,
didengar dan dirasa. Bujukan syetan jenis Jin langsung diarahkan dihati
manusia. Manusia yang terkena bujukan syetan ini dalam hatinya timbul keinginan
untuk berbuat jahat dan maksiat.
b.
Syetan dari jenis manusia
Syetan dari jenis manusia termasuk makhluk jasmani. Mereka adalah makhluk
biasa dapat didengar dan dilihat, karena mereka manusia biasa tetapi sikap dan
perbuatanya seperti syetan.
C.
Iblis asal kejadian dan sifatnya
Iblis adalah makhluk Ghaib dan halus, tidak
dapat dicapai oleh panca indera kita. Iblis dicipakan Allah SWT dari api,
termasuk golongan kafir dan selalu ingkar akan perintah Allah SWT. Sebelum Allah
menciptakan Nabi Adam , yang menjadi penghuni surga adalah para Malaikat dan Jin
yang taat dan berbakti kepada-Nya. Ketika Allah menciptakan Nabi Adam , mereka
diperintahkan supaya sujud pada Nabi Adam kecuali iblis yang menentang. Iblis
beranggapan dirinya lebih mulia dari manusia yang dicipakan dari tanah
Agar kita terhindar dari godan syetan kita
harus menjadi orang yang ikhlas dan beribadah. Untuk menjadi manusia ikhlas (
mukhlis ) antar lain:
1.
Beriman kepada Allah SWT memenuhi rukun iman
dengan benar
2.
Mengamalkan syari’at dengan baik dan benar
3.
Segala upaya diri dan pengabdianya semata
mengharap keridhoan Allah SWT
4.
Amal ibadah dan perbuatan kitaharus dilakukan
semata karena Allah SWT bukan karena ingin dapat pujian dari orang lain