Sifat Allah
selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri. Allah
menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan
lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Berbeda dengan manusia yang
sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain. Jadi
Allah berdiri karena ia memiliki sifatyang utama yaitu Esa :
1.
Esa
dalam Dzat-Nya : Allah itu ada dengan
sendirinya dan tidak ada yang menggandakan
2.
Esa
dalam SifatNya: Allah dalam melakukan sifat – sifatNya seperti mencipta ,
memelihara dsb dilakukan sendiri, Dia tidak minta bantuan kepada siapapun Allah
berkata maka jadilah apa yang dikehendakinya
3.
Esa
dalam perbuatan-Nya : Allah dalam melakukan apa saja atas dasar kehendak
sendiri tidak ada satupun yang memerintah diri-Nya
Dasar Pemahaman
Secara Logis ( Dalil Aqli )
Allah adalah
pencipta alam semesta, pelindung serta memlihara Makhluk-Nya. Jika dia lemah
dan masih bergantung sama orang lain pasti akan menghalangi kodratnya untuk
memelihara dan melindungi makhluk-Nya yang berjumlah sangat banyak. Jika dia
berkehendak atas sesuatu kemudian yang lain melarangnya atau dia harus menunggu
perintah dari yang lain, maka selamanya akan terjadi pertentangan dan akan
terjadi keterlambatan dalam member kesempatan, terlambat memberikan risky dsb,
bila ini terjadi maka hancurlah alam semesta ini karena Allah tidak lagi
menginginkan kehendak sendiri. Oleh karena itu tidak mungkin dan mustahil Allah
itu bergantung pada orang lain, tetapi Allah berkehendak sendiri dan berdiri sendiri
Dasar Pemahaman
Menurut Wahyu ( Dalil Naqli )
Adapun ayat Al
Qur’an menegaskan tentang kemandirian Allah dalam berkehendak dsb
dijelaskan sebagai berikut:
Surat al fathir
: 15
"Hai manusia, kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji."
Surat al
ankabut : 6
“Allah, tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya. “ (QS. Ali-Imran: 2)