Dalam ilmu tauhid Maha Dahulu disebut Qidam. Sifat Allah ini menandakan bahwa
Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang
Ia ciptakan. Dimakhsud adalah
ada-Nya Allah itu tidak didahului oleh siapapun dan apapun juga. Jadi semenjak
dahulu kala sebelum diciptakan dunia dan isinya ada, karena dialah yang
menciptakannya ini berarti juga bahwa Allah itu tidak berpemulaan dan juga
berkesudahan.
Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli
)
Adanya Allah berbeda dengan makhluk – makhluk
seperti manusia. Manusia hidup di dunia ini mempunyai permulaan, dari tidak ada
kemudian ada yaitu ketika dilahirkan dan kemudian meninggal dunia. Begitu juga
dengan makhluk – makhluk yang lain seperti hewan dan tumbuhan, mereka ada
setelah diciptakan Allah SWT. Alam semesta dan isinya ini ada setelah Allah
menciptakan dari tiada menjadi ada. Allah sebagai pencipta atau yang disebut “khaliq”
telah menciptakan ala mini dengan sempurna, hal ini telah memberi petunjuk bagi
kita bahwa Allah lah yang paling dahulu. Dia tidak ada PermulaanNya dan tiada
tuhan selain Allah yang menciptakan segala sesuatu.
Adapun Pemahaman Menurut Wahyu ( Dalil Naqli)
Adapun ayat yang menyatakan bahwa Allah
Maha Dahulu adalah firman Allah Dalam Q.S Al Hadiid (57) : 3
“Dialah
Allah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu “ ( QS Al Hadiid (57) : 3 )
sebagai seorang muslim tidak boleh
mengingkari pernyataan yang menyatakan bahwa Allah itu tiada permulaan atau
paling dahulu dengan mengatakan bahwa Allah itu adanya didahului oleh sesuatu
yang lain. Ini berarti Allah ada permulaanNya. Jika itu terjadi maka kita
termasuk orang – orang yang ingkar ( kafir ) dan Allah sangat membenci hal
tersebut.
Jika ada tuhan berpermulaan seperti
dilahirkan. Diciptakan dsb. Sebenarnya ia adalah bukan Tuhan Allah kita Kenal. Melainkan
manusia atau Makhluk lainnya yang merupakan ciptaan Allah SWT yang kemudian
diserupakan dengan Allah sebagai tandingan.
Jadi Allah itu pasti tidak ada permulaannya
Dia yang paling dahulu dan tidak akan berkesudahan. Dia kekal selama – lamanya.
Adapun cirri orang yang mengimani bahwa Allah
itu yang paling dahulu adalah ia senantiasa mendahulukan urusannya dengan Allah
dari pada kepentingan dirinya sendiri misalnya
1.
Membaca bismillah dahulu
sebelum memulai pekerjaan atau belajar dll
2.
Sholat terlebih dahulu sebelum
mengerjakan yang lainnya
3.
Membantu orang tua dahulu
sebelum berangkat atau urusan lainnya dsb