Dalam Asmaul Husna Allah disebut Al
Hafidzh artinya yang memelihara makhsudnya hanya Allah lah yang dapat
memelihara alam semesta ini sehingga tetap teratur seperti yang terlihat dalam
kehidupan sehari – hari kita.
Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli
)
Marilah kita
merenung sejenak sambil memperhatikan peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Misalnya
: bergantinya siang dan malam, terbit dan terbenamnya matahari, pergantian
musim hujan dan kemarau, diciptakannya makhluk yang berpasang – pasangan.
Mengapa hal itu
terjadi secara teratur? sehingga tiada satupun ciptaan-Nya yang membangkang. Mungkinkah
manusia yang memeliharanya? Jawabanya adalah tidak mungkin. Allah lah yang
menjadikanya , Allah jua yang mengendalikan sekaligus Dialah yang memelihara alam
semesta ini sehingga tetap teratur.
Pekerjaan yang
Maha Besar seperti itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia. Banyak
contoh persoalan yang diserahkan manusia justru berakhir dengan kerusakan. Hutan
yang asalnya lebat ditumbuhi dengan pohon – pohon yang besar setelah diserahkan
kepada manusia menjadi rusak dan gundul.
Hutan adalah
bagian terkecil dari alam semesta ini. Namun demikian manusia tidak bisa
merawat kelestariannya apalagi memeliharanya, pasti yang terjadi akan
sebaliknya yaitu hutan menjadi gundul, bahkan tidak hanya itu, kelangsungan
hidup satwa yang ada didalamnya pun akan ikut punah.
Oleh karena itu tidaklah mungkin alam yang
terbentang luas dengan isi yang beraneka ragam tertib dan teratur masing –
masing berjalan sesuai dengan tugasnya itu dikendalikan dan diatur oleh
manusia. bagai Sehingga yang patut mengatur dan memeliharanya hanyalah yang
menciptakannya , Dia lebih tahu perihal ciptaan-Nya, Dia sebagai Khaliq dan
satu – satunya yang patut kita sembah. Tiada tuhan selain yang mengatur dan
memelihara alam kecuali Allah SWT
Adapun Pemahaman Menurut Wahyu ( Dalil Naqli)
Adapun ayat yang menyatakan bahwa Allah
adalah Pemelihara Alam semesta adalah firman Allah Dalam Q.S Yusuf : 64
Artinya : “maka allah adalah sebaik-baik
penjaga dan Dia maha penyayang diantara penyayang” (Q.S. Yusuf (12) : 64)
Bagaimanakah sikap kita dalam kehidupan
sehari – hari, sehingga dapat mencerminkan bahwa kita beriman kepada Allah yang
maha pemelihara ?
1.
Kita harus yakin bahwa Allah
adalah pelopor dan peletak pertama ketetapan sebagi pemelihara alam semesta. Karena
itulah dalam dunia ini senantiasa terjadi keseimbangan
2.
Manusia adalah wakil Allah di
muka bumi ( Khilafatullah Fil Ard ) harus melanjutkannya, dengan kata lain
manusia berkewajiban memelihara dan memakmurkan bumi agar tidak terjadi
kerusakan.
3.
Menggunakan dengan maksimal
mungkin seluruh hasil bumi untuk sarana kepada Allah SWT.
Akhir – akhir ini banyak sekali alam kita
menjadi rusak seperti misalnya : hutan gundul, banjir, prncemaran dan punahnya binatang
– binatang langka . hal ini disebabkan oleh manusia – manusia yang tidak
bertanggung jawab,
Allah berfirman dalam Surat Ar Rum : 41
Artinya : “telah Nampak kerusakan
didaratan dan dilautan, disebabkan oleh perbuatan tangan – tangan manusia”
(Q.S. Ar Rum : 41)